Luke Shaw & Revolusi Disiplin di MU

Pemain senior siap bantu jaga kultur disiplin

Colo Sport Bar - Fred

8/1/20251 min read

Luke Shaw Tegaskan Dukungan untuk Disiplin Tim di Manchester United

Luke Shaw buka suara soal perubahan besar yang terjadi di ruang ganti Manchester United. Bek kiri berusia 30 tahun itu menegaskan bahwa para pemain senior siap mendukung penuh upaya menegakkan kedisiplinan dan menghilangkan kultur yang dianggap toksik dan tidak sehat di dalam tim.

Perubahan ini dipicu oleh kehadiran manajer anyar, Ruben Amorim, musim lalu. Amorim tak ragu mengambil keputusan tegas terhadap pemain-pemain yang dinilai tidak menunjukkan komitmen maksimal. Nama-nama besar seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Alejandro Garnacho pun pernah merasakan imbasnya. Amorim bersikap tegas tanpa pandang bulu, termasuk kepada pemain lokal seperti Rashford yang merupakan jebolan akademi klub.

Setelah kekalahan menyakitkan dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa musim lalu, Shaw sempat melontarkan kritik keras terhadap performa tim. Ia mempertanyakan apakah para pemain, termasuk dirinya, sudah cukup layak mengenakan seragam Manchester United.

Meski diucapkan dalam momen penuh kekecewaan, Shaw menegaskan ucapannya itu dilandasi kepedulian. Ia menyebut para pemain senior punya peran penting dalam membantu manajer membentuk kembali etos kerja tim.

"Para pemain berpengalaman harus menuntut lebih setiap hari—dalam latihan, dalam menjaga waktu, dan memastikan semua berjalan disiplin," ucap Shaw.

Ia menambahkan bahwa manajer tidak pandang nama. "Dia tidak peduli siapa pemainnya. Yang dia inginkan adalah hasil dan dedikasi. Dan sebagai pemain, kami sepenuhnya mendukung itu."

Pernyataan ini jadi penegasan penting bahwa pembenahan budaya tim bukan hanya tugas pelatih, tapi tanggung jawab kolektif seluruh skuad—khususnya mereka yang telah lama berada di klub.